"Omen #4 ; Malam Karnaval Berdarah"
Oleh : Yurike Amalia
Penulis : Lexie Xu
Editor : Novera Kresnawati
Cover illustrator : Regina Feby
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Editor : Novera Kresnawati
Cover illustrator : Regina Feby
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Februari 2014
File 4 : Kasus perusakan wajah anggota OSIS SMA Harapan Nusantara di malam karnaval.
Tertuduh : Kelompok Radikal Anti-Judges. Tidak diketahui siapa sebenarnya anggota kelompok yang namanya jelek banget ini, meski kami punya dugaan kuat: Erika Guruh dan Valeria Guntur, dua anggota The Judges yang membelot lantaran tidak menyetujui kebijakan-kebijakan OSIS. Tambahan lagi, mereka berdua adalah kombinasi paling mematikan di sekolah kami yang sanggup melawan Putri Badai si Hakim Tertinggi, yang punya sekutu berupa ketua OSIS yang punya kemampuan misterius dan wakilnya yang berandalan, alias kami berdua.
Fakta – fakta : Putri Badai menerima surat-surat ancaman untuk membubarkan susunan keanggotaan OSIS dengan tuduhan pemungutan suaranya dimanipulasi. Saat Putri menolak menanggapi mereka, kami menemukan mayat binatang diletakkan di ruang OSIS. Lebih parahnya lagi, di acara pertama yang dilakukan oleh OSIS, mereka mulai mengincar anggota-anggota OSIS yang populer. Satu per satu ditemukan dalam kondisi pingsan, dengan tubuh penuh luka dan wajah yang dirusak.
Misi kami : Menemukan pelaku sebenarnya sebelum persahabatan kami hancur untuk selamanya.
Penyidik Kasus : Rima Hujan & Daniel Yusman
Resensi
Setelah Johan Series
yang sukses, Lexie Xu hadir kembali dengan Omen Series, dan buku yang akan
dibahas adalah buku ke-4 dari Omen Series yang berjudul Malam Karnaval
Berdarah. Lexie Xu adalah penulis yang sangat produktif dengan jarak terbit
antar buku karyanya yang tidak terpaut jauh. Bukan berarti kualitas ceritanya jelek,
Malam Karnaval berdarah jika dibandingkan dengan omen Series sebelumnya memang
yang paling lemah tapi tidak menurunkan niat membaca para Lexsychopaths, fans
dari karya-karya Lexie Xu.
Malam Karnaval Berdarah
kali ini tidak menggunakan point of view dari Erika maupun Valeria seperti
novel-novel Omen series sebelumnya, tetapi Rima Hujan dan pacarnya Daniel
Yusman. Sesuai dengan judulnya, cerita berawal dengan rencana karyawisata yang
akan dilakukan pada tahun ajaran baru untuk pertama kalinya. Memegang jabatan
sebagai Ketua OSIS yang baru, Rima tentu saja kebagian untuk mengurus hal ini,
dengan Daniel sebagai Wakil Ketua OSIS. Saat rapat berlangsung, Rima mengajukan
usul untuk mengadakan karnaval saja,yang disambut patuh oleh anggota OSIS
lainnya. Sayangnya, belum apa-apa, Putri Badai, Hakim Tertinggi The Judges, The
Judges adalah organisasi paling elit di SMA Harapan Nusantara. Organisasi
inilah yang memiliki kekuasaan untuk mengatur pergantian kepala
sekolah,mengatur kepengurusan OSIS,dan bahkan organisasi ini memiliki kekuasaan
untuk mengeluarkan siapa saja yang berani menentang mereka, menerima surat
ancaman dari kelompok yang menamai diri sebagai Kelompok Radikal Anti-Judges
dengan isi bahwa susunan keanggotaan OSIS harus di-vote ulang karena disinyalir
adanya manipulasi suara. Jika tidak, maka sesuatu akan terjadi ketika malam
karnaval berlangsung.
Persiapan demi persiapan
dilakukan Rima beserta Daniel. Sampai pada hari-H. Semua sudah dipersiapkan
dengan baik. Wahana-wahana yang disediakan juga sudah di-cek dan dioperasikan
sebelum karnaval dibuka. Di tengah-tengah karnaval yang sedang meriah dan
ramai, sebuah teriakan terdengar dari toilet umum wanita. Korban ditemukan
pingsan dengan wajah dirias seperti badut. Tomat ditempelkan di hidung, tubuh
korban disayat-sayat dengan kejam. Rima mulai khawatir akan terwujudnya ancaman
dari Kelompok Radikal Anti-Judges itu. Dengan waktu yang terus berjalan, Rima,
Daniel, Putri, beserta teman-temannya berpacu melawan waktu untuk menguak siapa
pelaku perbuatan jahanam itu, sementara konflik-konflik lainnya makin mencuat
ke permukaan.
Proses penyelidikan
kasus Malam Karnaval Berdarah penuh tanda tanya dan membuat penasaran.
Sayangnya, hal itu baru terjadi saat cerita mulai memasuki pembukaan karnaval.
Bagian sebelum pembukaan karnaval terkesan diulur dalam mengembangkan kisah
romantis antara Rima dan Daniel. Untung di tengah kisah romantis Rima dan
Daniel, mulai muncul misteri-misteri pembuka. Harus diakui, penggunaan sudut
pandang Rima dan Daniel memberikan warna tersendiri. Kita menjadi tahu lebih
jauh cara pemikiran dan kepribadian dari Rima yang unik. Dan juga sisi lain
dari Daniel yang kocak, terkadang menyebalkan, sekaligus romantis dan
bertanggung jawab. Sayangnya, saya kadang tidak mampu membedakan, saya sedang membaca
narasi dari Rima atau Daniel. Di bagian awal, saya dapat membedakannya. Namun,
semakin lama, saya mulai tidak dapat membedakannya. Tidak seperti novel-novel
Omen Series sebelumnya yang membuat saya terpingkal-pingkal dengan narasi dari
Erika Guruh dengan julukan Omen, yang memiliki kepribadiannya yang blak-blakan
dan lucu,atau point of view dari Valeria Guntur yang ahli menyamar namun lemah
lembut, mampu membuat cerita menjadi lebih menarik, saya tidak merasakan itu
dalam Malam Karnaval Berdarah. Peralihan sudut pandang dari Erika dan Valeria
ke Rima dan Daniel sebenarnya bukan tindakan yang salah. Hanya saja,
kepribadian Rima dan Daniel tidak terlalu jauh berbeda, sehingga tidak terdapat
kesan pembedanya.
Kasus yang menjadi fokus
utama pun tidak seseru dan semenegangkan dari 3 pendahulunya. Namun, Lexie Xu
kembali dan selalu berhasil menyajikan cerita thriller yang membangkitkan rasa
penasaran untuk segera membalik halaman hingga halaman terakhir untuk
mengetahui siapa pelakunya. Konflik-konflik yang muncul juga makin
menyemarakkan cerita dengan kejutan-kejutan yang sama sekali tak terduga.
Ditambah dengan kehadiran Ajun Inspektur Lukas dengan sosok polisi tegas nan
jenaka. Satu lagi, pesan moral yang terkandung dalam cerita yang selalu saya
temukan dalam setiap novel Lexie Xu. Contohnya, kita dikaruniai banyak
kelebihan untuk membantu kaum lemah bukan untuk menindas (hlm. 319).
Namun, terlepas dari
kekurangan-kekurangan yang ada dalam Malam Karnaval Berdarah, saya sangat
menikmati dan menyukai cerita yang disajikan Lexie Xu. Melalui bahasa dan
penuturannya yang sederhana, Lexie Xu berhasil merebut perhatian para pembacanya.Gaya bahasa yang ringan dan mudah
dipahami,terkadang menggunakan istilah-istilah anak muda, menjadikan Lexie Xu
memiliki sebuah nilai plus. Lexie Xu mampu membuat para pembaca hanyut dalam
alur ceritanya dan membuat suasana menjadi begitu nyata.
Novel Omen Series yang
rencananya akan muncul dengan 7 novel selalu membuat para pembaca mananti
novel-novel selanjutnya karena setiap seri Omen ditutup dengan adegan yang
menggantung, begitu juga Malam Karnaval Berdarah yang ditutup dengan terkuaknya
rahasia Rima, Putri dan Aya didepan Valeria, Erika, beserta Daniel tanpa
menjelaskan bagaimana hubungan Rima dan Daniel selanjutnya. Karena novel Omen
Series yang sudah terbit mampu membuat para pembaca terpesona, novel
selanjutnya harus dibuat lebih menarik lagi.
Kelebihan : Pada novel ini
penulis lebih berfokus pada dua tokoh tambahan dapa novel series sebelumnya,
dan lebih berfoku pada kisah cinta dua tokoh ini dari pada persahabatan dari
novel – novel series sebelumnya. Dan kisah cinta dua tokoh ini sangat menarik,
yaitu mencintai dalam diam
Kelemahan : setelah saya
membaca novelnya, kelemahannya terletak pada kurang jelasnya latar tokoh pada
saat kejadian – kejadian tertentu didalam novel. Misalnya keberadaan Rima yang
sedang berdua dengan Daniel entah itu dimana dan di dalam novel tidak
dijelaskan. pada novel Omen#4 ini diakhir cerita tidak dijelakan siapakah
pelaku kejahatan yang telah melukai anak – anak pada malam karnaval tersebet,
sedangkan pada novel – novel sebelumya diakhir cerita dijelakan secara detail
siapakah pelaku kejahatannya dan bagaimana caranya melakukan kejahatan –
kejahatannya itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar