KRITIK
NOVEL " REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU"
KARYA
TERE LIYE
Siinopsis
Tere Liye adalah seorang penulis novel yang berasal dari keluarga sederhana.
Ia merupakan anak dari seorang petani biasa. Tere Liye berbeda dari kebanyakan
penulis yang sudah ada. Biasanya setiap penulis akan memasang foto, nomor
kontak yang bisa dihubungi atau riwayat hidup singkat dibagian belakang setiap
karyanya. Namun Tere Liye seperti menghindari dan menutupi kehidupanya. Salah
satu karyanya Tere Liye adalah novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu. Novel ini
menceritakan kisah kehidupan anak yatim-piatu bernama "Ray" yang
memiliki lima pernyataan dalam hidupnya.
Dimulai saat Ray tinggal di panti asuhan yang dianggapnya sebagai
tempat terkutuk.
Karena ada penjaga panti yang berobsesi untuk naik haji dengan
cara apapun tidak peduli halal tidaknya, membuat Ray pergi meninggalkan panti
dan mencuri uang penjaga panti. Setelah itu Ray hidup dijalanan yang bebas
namun kejam. Ray pun berjudi di salah satu bandar judi di kotanya. Karena Ray
selalu memenangkan judi dan membuat Bandar Judi bangkrut, bandar judi
mengirimkan preman untuk menghabisi Ray. Ray pun ditusuk di beberapa bagian di
tubuhnya sehinga harus menjalani operasi. Setelah di operasi Ray tinggal di
rumah singgah di ibu kota. Disana ia pertama kali merasakan bagaimana rasanya
memiliki sebuah keluarga. Ia menganggap penghuni rumah singgah sebagai
keluarganya, begitu pula penghuni rumah singgah menganggap Ray sebagai bagian
dari keluarga. Namun setelah 3 tahun lamanya tinggal, Ray harus pergi. Setelah
pergi dari rumah singgah, Ray menjadi pengamen jalanan dan berteman dengan
Plee. Plee ternyata merencanakan sebuah pencurian hebat. Ray pun ikut dalam
rencan Plee untuk mencuri berlian seribu karat yang dijaga ketat. Sayangnya
Plee tertangkap dan dieksekusi mati. Ray pun kembali ke kota asalnya dan
bekerja sebagai buruh kerja dan kemudian menjadi mandor. Di kota asalnya ia
bertemu dengan cinta pertama dan terakhirnya. Ia menikah dengan seorang perempuan
yang yatim-piatu pula seperti dirinya. Hidupnya kini jauh lebih baik. Beberapa
bulan setelah pernikahannya, istri Ray sudah mulai hamil. Namun tidak lama,
langit dengan kejam merampas kebahagiaan Ray. Istri Ray dan bayi yang
dikandungnya meninggal. Kini Ray kembali mengutuk langit atas apa yang terjadi.
Setelah itu Ray kembali ke ibu kota, Ray dengan bisnis imperiumnya yang maju merasa
kehidupannya hampa dan kosong. Kini ia kaya, namun hidupnya tetap dipenuhi
kehampaan. Dipenghujung umur Ray, Ray sakit-sakitan selama 6 tahun.
Dipenghujung umurnya itu pula Ray mendapat jawaban atas seluruh pertanyaan
hidupnya dan mengetahui kebenaran bahwa apa yang telah ia lakukan selama ini
berdampak bagi orang lain.
Kritik
Menurut saya, novel ini awalnya memang benar-benar membosankan,
ceritanya yang sulit sekali dipahami. Dan ada bagian bab yang diceritakan
terlalu singkat, dibeberapa bab diceritakan, dibab selanjutnya sudah tidak ada
dan muncul kembali di bab terakhir. Bahasa yang digunakan juga sulit dipahami,banyak
ditemukan kata-kata yang menurut saya, memang benar-benar memutar otak untuk
bisa memahaminya. Misal, Bintang tumpah mengukir angkasa membentuk ribuan
formasi (hal. 1), Sungguh kalau kulukiskan peta itu maka ia bagai bola raksasa
dengan benang jutaan warna yang saling melilit, saling menjalin,
lingkar-melingkar. (hal. 57) Mempunyai harta benda itu baik, miskin itu jelek.
Benar-benar ukuran yang tidak hakiki. (Hal. 416) dan masih banyak lainya.
Selain kelemahan, novel ini tentu mempunyai keunggulan yaitu cerita
pada novel ini mampu membawa pembaca
benar-benar terbang kedunia fantasi, berkhayal membayangkan, mengikuti alur
cerita yang disampaikan. Novel ini juga mengajarkan kita apa itu hidup, bagaimana
seharusnya menghadapi pahit-manisnya hidup, belajar bersyukur, ikhlas, dan juga
kesederhanaan. Didalam novel ini, juga terdapat banyak sekali nasehat dari
penulis yang disampaikan dalam sebuah cerita. Meski awal ceritanya sedikit
membosankan, namun jika terus kita baca kita akan menemukan banyak sekali kejutan
didalamnya. Salah satu nasehat yang terdapat didalam isi novel ini adalah : “
Ketika kau merasa hidupmu menyakitkan dan merasa muak dengan semua penderitaan
maka itu saatnya kau harus melihat keatas, pasti ada kabar baik untukmu,
janji-janji, masa depan. Dan sebaliknya, ketika kau merasa hidupmu menyenangkan
dan selalu merasa kurang dengan semua kesenangan maka itulah saatnya kau harus
melihat kebawah, pasti ada yang lebih tidak beruntung darimu”. Nasihat yang
lain, yaitu “ Kalian mungkin memiliki masa lalu yang buruk, tapi kalian
memiliki kepal tangan untuk merubahnya”. Dapat disimpulkan bahwa novel Rembulan
Tenggelam Di Wajahmu, mengajarkan kita agar pantang menyerah dalam menjalani
berbagai cobaan hidup seperti yang dialami oleh Ray.
Menurut pendapat saya, novel ini cukup baik untuk menjadi bahan
bacaan disaat waktu luang. Karena ceritanya yang memang menarik, juga isinya
mengandung banyak nasehat, gambaran tentang perjalanan hidup, mengajarkan
kesederhanaan, bagaimana seseorang mensyukuri atas segala nikmat yang telah
diberikan olehNya, juga bagaimana seseorang belajar ikhlas atas segala musibah
dan ujian yang sedang menimpanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar