Esai Novel “Oda Nobuna no Yabou”
Novel yang berjudul “Oda Nobuna no Yabou” ini menceritakan
tentang seorang laki-laki yang duduk di bangku SMA bernama Sagara Yoshiharu.
Yoshiharu adalah seseorang yang memiliki hobi untuk bermain game yang bernama “Oda Nobunaga no Yabou”. Kisahnya dimulai
ketika ia tiba-tiba terjebak di dunia game yang sering ia mainkan itu. Dunia
yang sedang ia tempati adalah masa dimana Jepang masih dalam keadaan perang
saudara. Selama ia berada di dunia tersebut, dia harus menggantikan Hideyoshi
Toyotomi. Hideyoshi adalah penerus Nobunaga dan yang pertama kali mempersatukan
Jepang. Karena Sagara harus menggantikannya untuk mempersatukan Jepang. Ia
bertemu dengan seorang gadis cantik yang ternyata ia adalah Nobunaga, namun
bukan sebagai laki-laki bermuka seram dan berperilaku sadis. Melainkan seorang
gadis cantik yang berambut pirang bernama Nobuna.
Ketika bertemu dengan Nobuna, Sagara
berusaha untuk menyelematkannya. Tetapi ia lupa bahwa ia tidak memiliki senjata
apapun untuk melawan dan meskipun ia punya, ia tidak mungkin mengalahkan
tentara yang sudah terlatih dalam perang. Namun Sagara melakukan hal yang
cerdik. Ia mengeluarkan Hpnya untuk menakut-nakuti Samurai yang mengepungnya.
Sayangnya dia lupa mengisi baterainya sehingga dalam seketika Hpnya pun mati.
Pada akhirnya ia diselamatkan oleh Katsuie Shibata, salah satu pengikut Nobuna
yang dalam realita adalah jenderal Nobunaga. Dengan ini Sagara menjadi bawahan
Nobuna. Nobuna memanggil sagara dengan sebutan “kera” karena di dunia nyata
Hideyoshi juga dipanggil kera oleh Nobunaga. Sagara pada awalnya menolak untuk
dipanggil dengan sebutan “kera”, namun akhirnya ia menerima nama tersebut.
Kehebatan Sagara dapat dilihat
ketika konflik pertamanya mulai, yaitu pertemuan Nobuna dan Saitou Dousan.
Dousan, ia adalah penguasa Mino yang terkenal dengan sebutan “Viper of Mino”.
Dalam peristiwa ini, Sagara berhasil meyakinkan Dousan untuk mengadopsi Nobuna
dan membentuk aliansi dengan klan Oda. Hal ini membuat Nobuna menjadi tertarik
terhadap Sagara. Setelah aliansi terbentuk, keduanya kembali ke Kiyosu. Selama
di Kiyosu, Sagara bertemu dengan adik Nobuna yaitu Nobuyuki. Nobuyuki adalah
seorang bocah laki-laki berpenampilan seperti seorang gadis namun menggunakan
pakaian laki-laki. Hal ini membuat Sagara sedikit kebingungan pada awal ia
bertemu Nobuyuki. Sagara terkadang merasa terkalahkan oleh Nobuyuki, karena
Nobuyuki selalu dikelilingi oleh gadis-gadis cantik. Meskipun dengan penampilan
feminim, Nobuyuki sudah sejak lama bertentangan dengan Nobuna untuk menentukan
penerus ayah mereka mengurus Owari. Ketika Sagara mendengar Nobuyuki mencela
Nobuna, dengan sekejap Sagara menampar Nobuyuki. Hal ini membuatnya harus
meminta maaf dengan membeli beras banyak dengan uang yang sedikit. Namun jika
ia gagal, itu berarti dia harus mati. Tetapi Sagara mempunyai caranya sendiri
untuk mengatasi itu dan berhasil untuk mendapatkan beras lebih dari perjanjian.
Dengan ini setidaknya Sagara terlepas dari eksekusi. Tetapi tidak semuanya
berjalan lancar. Pada akhirnya Nobuyuki tetap melakukan pemberontakan terhadap
Nobuna. Kejadian membuat Nobuna kebingungan, karena ia tidak mau membunuh
adiknya hanya karena ia memberontak. Di situlah Sagara ikut campur, ia memberi
ide kepada Nobuna untuk menghentikan Nobuyuki. Yaitu dengan cara meneriakkan
nama “Nobuna” bersama dengan pasukan-pasukan Oda lainnya. Nobuyuki yang
memiliki sifat pesimis terpengaruh oleh hal tersebut dan menyatakan menyerah
kepada Nobuna. Nobuna memaafkan Nobuyuki dan menggantikan nama Nobuyuki menjadi
Tsuda Nobusumi.
Setelah berhasil menyatukan klan Oda, Nobuna mendapat kabar
bahwa Yoshimoto Imagawa berencana untuk menyerbu klan Oda dengan 40.000 ribu
pasukan. Mendengar hal ini, Sagara segera menawarkan Nobuna untuk menyerang
dibanding bertahan di kastil. Nobuna sempat menolak, karena pasukan yang dapat
ia kumpulkan hanyalah 2000 hingga 3000 orang saja. Namun dengan sedikit bukti
dan persuasi dari Sagara, akhirnya Nobuna setuju dan melaksanakan penyerbuan di
Dengaku-hazama. Peristiwa ini yang dikenal dengan “Perang Okehazama”, dimana
Nobuna berhasil mengalahkan Imagawa yang memiliki 40.000 pasukan hanya dengan
3000 pasukan. Imagawa dimaafkan dan menjadi pengikut Nobuna, diikuti dengan
aliansi klan Oda dan klan Matsudaira.
Selain dari peristiwa-peristiwa berikut
masih ada banyak lagi peristiwa menarik dari novel ini yang membuat saya
tertarik. Pada dasarnya novel ini lebih berdasar dengan jalan hidup Hideyoshi
dibanding dengan Nobunaga. Hal yang unik dari novel ini adalah tokoh-tokoh yang
ada dalam novel kebanyakan adalah gadis yang berumuran tak jauh dari umur
Sagara Yoshiharu. Sesuai dengan karakternya, Sagara yang berasal dari masa
depan berusaha untuk menggantikan Hideyoshi untuk menyatukan Jepang. Namun
karena dia melakukan hal yang tidak dilakukan oleh Hideyoshi membuat sejarah
berubah. Tetapi ini tidak membuat Sagara menyerah karena pada akhirnya Sagara
dan Nobuna saling jatuh cinta, meskipun terkadang terhalang karena malu dan
keadaan peperangan. Alasan kenapa Nobuna jatuh cinta yaitu karena satu-satunya
orang yang dapat mengerti Nobuna hanyalah Sagara. Karena pada saat itu Nobuna
sering dipanggil dengan sebutan “Si bodoh dari Owari” hanya karena Nobuna lebih
tertarik menyatukan jepang dibanding melakukan apa yang selayaknya seseorang
putri lakukan. Padahal menurut Sagara, Nobuna terlalu pintar dan di luar
jangkauan mereka untuk mengerti apa yang dipikirkan oleh Nobuna.
Dapat disimpulkan bahwa setiap orang
memiliki kepribadian masing-masing dan hanya sedikit yang dapat mengerti apa
yang orang lain rasakan. Karena itu janganlah kita cepat untuk mengatakan
sesuatu hal tentang orang lain, padahal kita tidak bisa mengetahui apa yang
sebenarnya orang lain pikirkan. Dapat pula dinyatakan bahwa jangan terlalu
bergantung pada sesuatu atau seseorang, karena ada saat dimana lebih baik kita melakukan apa yang bisa kita
lakukan tanpa bantuan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar