Kategori

Kamis, 10 November 2016

Esai Novel “Oda Nobuna no Yabou” oleh Zahran N.A

Esai Novel “Oda Nobuna no Yabou

            Novel yang berjudul “Oda Nobuna no Yabou” ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang duduk di bangku SMA bernama Sagara Yoshiharu. Yoshiharu adalah seseorang yang memiliki hobi untuk bermain game yang bernama “Oda Nobunaga no Yabou”. Kisahnya dimulai ketika ia tiba-tiba terjebak di dunia game yang sering ia mainkan itu. Dunia yang sedang ia tempati adalah masa dimana Jepang masih dalam keadaan perang saudara. Selama ia berada di dunia tersebut, dia harus menggantikan Hideyoshi Toyotomi. Hideyoshi adalah penerus Nobunaga dan yang pertama kali mempersatukan Jepang. Karena Sagara harus menggantikannya untuk mempersatukan Jepang. Ia bertemu dengan seorang gadis cantik yang ternyata ia adalah Nobunaga, namun bukan sebagai laki-laki bermuka seram dan berperilaku sadis. Melainkan seorang gadis cantik yang berambut pirang bernama Nobuna.

            Ketika bertemu dengan Nobuna, Sagara berusaha untuk menyelematkannya. Tetapi ia lupa bahwa ia tidak memiliki senjata apapun untuk melawan dan meskipun ia punya, ia tidak mungkin mengalahkan tentara yang sudah terlatih dalam perang. Namun Sagara melakukan hal yang cerdik. Ia mengeluarkan Hpnya untuk menakut-nakuti Samurai yang mengepungnya. Sayangnya dia lupa mengisi baterainya sehingga dalam seketika Hpnya pun mati. Pada akhirnya ia diselamatkan oleh Katsuie Shibata, salah satu pengikut Nobuna yang dalam realita adalah jenderal Nobunaga. Dengan ini Sagara menjadi bawahan Nobuna. Nobuna memanggil sagara dengan sebutan “kera” karena di dunia nyata Hideyoshi juga dipanggil kera oleh Nobunaga. Sagara pada awalnya menolak untuk dipanggil dengan sebutan “kera”, namun akhirnya ia menerima nama tersebut.
            Kehebatan Sagara dapat dilihat ketika konflik pertamanya mulai, yaitu pertemuan Nobuna dan Saitou Dousan. Dousan, ia adalah penguasa Mino yang terkenal dengan sebutan “Viper of Mino”. Dalam peristiwa ini, Sagara berhasil meyakinkan Dousan untuk mengadopsi Nobuna dan membentuk aliansi dengan klan Oda. Hal ini membuat Nobuna menjadi tertarik terhadap Sagara. Setelah aliansi terbentuk, keduanya kembali ke Kiyosu. Selama di Kiyosu, Sagara bertemu dengan adik Nobuna yaitu Nobuyuki. Nobuyuki adalah seorang bocah laki-laki berpenampilan seperti seorang gadis namun menggunakan pakaian laki-laki. Hal ini membuat Sagara sedikit kebingungan pada awal ia bertemu Nobuyuki. Sagara terkadang merasa terkalahkan oleh Nobuyuki, karena Nobuyuki selalu dikelilingi oleh gadis-gadis cantik. Meskipun dengan penampilan feminim, Nobuyuki sudah sejak lama bertentangan dengan Nobuna untuk menentukan penerus ayah mereka mengurus Owari. Ketika Sagara mendengar Nobuyuki mencela Nobuna, dengan sekejap Sagara menampar Nobuyuki. Hal ini membuatnya harus meminta maaf dengan membeli beras banyak dengan uang yang sedikit. Namun jika ia gagal, itu berarti dia harus mati. Tetapi Sagara mempunyai caranya sendiri untuk mengatasi itu dan berhasil untuk mendapatkan beras lebih dari perjanjian. Dengan ini setidaknya Sagara terlepas dari eksekusi. Tetapi tidak semuanya berjalan lancar. Pada akhirnya Nobuyuki tetap melakukan pemberontakan terhadap Nobuna. Kejadian membuat Nobuna kebingungan, karena ia tidak mau membunuh adiknya hanya karena ia memberontak. Di situlah Sagara ikut campur, ia memberi ide kepada Nobuna untuk menghentikan Nobuyuki. Yaitu dengan cara meneriakkan nama “Nobuna” bersama dengan pasukan-pasukan Oda lainnya. Nobuyuki yang memiliki sifat pesimis terpengaruh oleh hal tersebut dan menyatakan menyerah kepada Nobuna. Nobuna memaafkan Nobuyuki dan menggantikan nama Nobuyuki menjadi Tsuda Nobusumi.
Setelah berhasil menyatukan klan Oda, Nobuna mendapat kabar bahwa Yoshimoto Imagawa berencana untuk menyerbu klan Oda dengan 40.000 ribu pasukan. Mendengar hal ini, Sagara segera menawarkan Nobuna untuk menyerang dibanding bertahan di kastil. Nobuna sempat menolak, karena pasukan yang dapat ia kumpulkan hanyalah 2000 hingga 3000 orang saja. Namun dengan sedikit bukti dan persuasi dari Sagara, akhirnya Nobuna setuju dan melaksanakan penyerbuan di Dengaku-hazama. Peristiwa ini yang dikenal dengan “Perang Okehazama”, dimana Nobuna berhasil mengalahkan Imagawa yang memiliki 40.000 pasukan hanya dengan 3000 pasukan. Imagawa dimaafkan dan menjadi pengikut Nobuna, diikuti dengan aliansi klan Oda dan klan Matsudaira.
            Selain dari peristiwa-peristiwa berikut masih ada banyak lagi peristiwa menarik dari novel ini yang membuat saya tertarik. Pada dasarnya novel ini lebih berdasar dengan jalan hidup Hideyoshi dibanding dengan Nobunaga. Hal yang unik dari novel ini adalah tokoh-tokoh yang ada dalam novel kebanyakan adalah gadis yang berumuran tak jauh dari umur Sagara Yoshiharu. Sesuai dengan karakternya, Sagara yang berasal dari masa depan berusaha untuk menggantikan Hideyoshi untuk menyatukan Jepang. Namun karena dia melakukan hal yang tidak dilakukan oleh Hideyoshi membuat sejarah berubah. Tetapi ini tidak membuat Sagara menyerah karena pada akhirnya Sagara dan Nobuna saling jatuh cinta, meskipun terkadang terhalang karena malu dan keadaan peperangan. Alasan kenapa Nobuna jatuh cinta yaitu karena satu-satunya orang yang dapat mengerti Nobuna hanyalah Sagara. Karena pada saat itu Nobuna sering dipanggil dengan sebutan “Si bodoh dari Owari” hanya karena Nobuna lebih tertarik menyatukan jepang dibanding melakukan apa yang selayaknya seseorang putri lakukan. Padahal menurut Sagara, Nobuna terlalu pintar dan di luar jangkauan mereka untuk mengerti apa yang dipikirkan oleh Nobuna.

            Dapat disimpulkan bahwa setiap orang memiliki kepribadian masing-masing dan hanya sedikit yang dapat mengerti apa yang orang lain rasakan. Karena itu janganlah kita cepat untuk mengatakan sesuatu hal tentang orang lain, padahal kita tidak bisa mengetahui apa yang sebenarnya orang lain pikirkan. Dapat pula dinyatakan bahwa jangan terlalu bergantung pada sesuatu atau seseorang, karena ada saat dimana lebih  baik kita melakukan apa yang bisa kita lakukan tanpa bantuan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar