Resensi Cepen "Peri Sungai"
Judul
Cerpen Peri Sungai
Cerpen
Karangan: Mr. I
Kategori:
Cerpen Fantasi (Fiksi)
Lolos
moderasi pada: 10 September 2016
“Peri
itu gak ada” itulah yang selalu diucapkan teman temanku di sekolah seraya
menghina dan mencemoohku. Namaku Rino dan aku sudah duduk di bangku SMP kelas
1. Memang aneh bagiku seorang anak laki laki yang suka dengan hal hal berbau
dongeng. Apalagi untuk ukuran anak SMP, peri jelas jelas bukanlah hal yang
nyata dan tak pantas untuk dipercayai. Dan aku hampir saja melupakan hal yang
namanya peri maupun dongeng.
Tapi
semua pemikiran itu berubah sejak aku pergi ke desa di rumah nenekku di daerah
cicalengka jawa barat. Hari itu aku jalan jalan sendirian karena tak ada anak
yang sebaya denganku disana. Aku pergi ke sebuah sungai di desa itu, air yang
langsung dari gunung itu mengalir menciprat kakiku dan terasa sangat sejuk.
Entah karena keasyikan ataupun kelelahan seusai perjalanan aku pun tertidur di
tepi sungai itu.
Seketika
bangun dari tidur aku sangat terkejut melihat sesosok gadis cantik yang
memiliki sayap seperti capung di punggungnya dengan mengenakan pakaian berwarna
hijau. Aku pikir ini hanyalah mimpi, namun setelah aku cubit pipiku aku bahkan
merasa kesakitan. Tak hanya dengan munculnya gadis bersayap itu, aku juga
dikejutkan dengan benda benda di sekitarku yang tadinya hanya seukuran jempol
kakiku berubah menjadi seukuran rumah.
“hei…
ada apa ini?” tanyaku bingung kepada gadis itu
“eh?
kamu bisa melihatku?” tanya gadis itu
“Memang
tak ada yang bisa melihatmu?” tanyaku heran
“Tentu
saja… aku ini bangsa peri yang tak bisa dilihat oleh para manusia” jawabnya
Aku
menelan air liurku seraya tak percaya dengan apa yang aku lihat ini. Setelah
itu peri itu menjelaskan semua yang terjadi.
Aku
berubah menjadi kecil karena memang diriku memiliki rasa percaya dengan peri
yang amat berlebih sehingga mengubah diriku menjadi sekecil peri. Itu juga
merupakan alasan kenapa aku bisa melihat peri itu. Lalu kami pun bermain
bersama sepanjang hari.
“ih…
kamu jangan iseng deh rino!” teriak peri kecil itu
“gak
apa apa wen, peri kan juga harus mandi” ledekku sambil mencipratinya air
Kami
bermain hingga sore hari dan saat itu tiba juga untukku pulang. Tapi aku tak
bisa pulang dengan keadaan tubuh sekecil ini.
“Wendy,
kamu bisa balikin ukuran tubuhku?” tanyaku
“Rino,
sebenarnya aku bohong sama kamu. Aku yang udah ngubah kamu jadi sekecil ini”
Jelas wendy “Tapi tenang aja, kamu bakal kembali ke ukuranmu setelah matahari
terbenam” kata wendy
“ya
udah sambil nunggu mending kita cerita aja yang lainnya” ajakku
“Maaf
ya Rino, sebenarnya ini terakhir kali kita bisa ketemu. Bangsa peri saat ini
sudah punah, dan mengubah ukuran tubuhmu adalah hal terakhir yang bisa aku
lakukan. Aku akan segera menyusul keluarga periku yang lain” ujar wendy
“Berarti?
Kita… pisah?” tanyaku
“yap…
selamat tinggal Rino… kita gak bisa ketemu lagi… aku sayang kamu” ucap peri itu
sambil meneteskan air mata
Tepat
setelah ucapan Wendy, matahari pun terbenam. Tubuhku mengeluarkan cahaya dan
badanku kembali menjadi normal. Aku pun tidak sempat mengucapkan kata kata
perpisahan kepada wendy dan aku sudah tak bisa melihatnya lagi.
Saat
itu tubuhku menjadi lemas dan terduduk lesu karena pertemuan yang indah ini
harus berakhir dengan singkat.
“Tuhan…
padahal baru saja aku menyukainya” ucapku sambil tetesan air mata yang mulai
mengalir di pipiku.
RESENSI
CERPEN
1. Data Cerpen
·
Judul Cerpen : Peri Sungai
·
Pengarang : Mr. I
·
Lolos Moderasi : 10 September 2016
2. Sinopsis Cerpen
Rino adalah siswa SMP kelas 1 yang sangat percaya bahwa peri
itu ada. Tetapi, teman-temannya sangat bertolak belakang dengannya yang mengatakan
bahwa peri itu tidak ada.
Rasa percaya Rino dibayar saat kunjungannya ke rumah neneknya.
Rino berjalan-jalan menuju sungai dan tidur di dekat sungai. Setelah dia bangun
dari tidurnya, Rino bertemu dengan seorang peri yang berpakaian hijau dan
bersayap di punggung, namanya Wendy.
Rino sadar bahwa dia sudah berubah menjadi kecil dibanding
benda-benda di sekeliling Rino yang seukuran raksasa. Rupanya itu adalah akibat
ulah peri yang sengaja mengubah Rino menjadi kecil agar mereka bermain bersama-sama
untuk terakhir kalinya.
Peri itu akan menyusul keluarga perinya yang sudah lebih
dahulu meninggalkannya. Peri itu akhirnya pergi dan Rino pun kembali bergumam
kembali tubuhnya setelah matahari terbenam.
3. Analisis Unsur Intrinsik
·
Tema : pertemuan singkat
·
Tokoh : Rino (pelaku utama)
Wenny (peri sungai)
·
Sudut pandang : orang pertama pelaku utama
·
Alur : maju
·
Watak : Rino (teguh pendirian)
Wendy (penyayang)
·
Setting :
Ø Tempat : rumah nenek Rino
di daerah Cicalengka Jawa Barat, sungai dan
tepi
Sungai
Ø Waktu : hari itu dan matahari
tenggelam
Ø Suasana : gembira dan
sedih
·
Amanat
Jangan terlalu
menyayangi apa yang ada di bumi, karena semua makhluk yang ada di bumi pasti akan
mengalami kematian.
4. Analisis Unsur ekstrinsik
·
Nilai agama
kepergian
seseorang yang kita sayangi memang sesuatu yang menyedihkan , oleh karena itu
kita harus siap merelakan walaupun orang yang kita sayangi baru mengenalnya
sebentar saja
5. Keunggulan
Menurut saya cerpen ini mempunyai keunggulan yang menarik,
cerpen ini dapat membangkitkan imaginasi pembaca dengan membacanya saja. Cerpen
ini juga merupakan cerpen yang tidak terlalu terbelit-belit sehingga
menjadikannya cerpen yang mudah dimengerti oleh pembaca.
6. Kelemahan
Menurut saya kelemahan cerpen ini adalah cerpen ini tidak
terlalu rinci mengenai pendeskripsian mulai dari pengenalan dan sebagainya.
Tapi itu sudah tertutupi dengan penyampaian pesan yang sangat mudah dimengerti
menurut saya.
7. Kesimpulan
Berdasarkan keunggulan dan kelemahan yang saya buat di resensi
ini, cerpen ini layak dibaca untuk kalangan umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar