Reproduksi Essai Cerpen
Dalam kehidupan tentu ada saat dimana kita akan merasa
bahagia, namun dalam sekejap berubah menjadi kesedihan. Apalagi setelah kita
merasakan jatuh cinta. Orang bilang, apabila kita telah jatuh cinta, itu
berarti kita harus siap menanggung akibatnya. Yaitu apakah akan berakhir indah,
atau justru luka. Namun, kebanyakan orang justru terlihat seperti dimabuk cinta
hingga mengabaikan segala resiko yang ada.
Hal ini seperti yang digambarkan oleh cerpen karya
Kayantina Febiola yang berjudul "Kisah Yang Kau Lukiskan". Disana
diceritakan seorang gadis periang bernama Arra yang jatuh cinta dengan
laki-laki bernama Atta. Arra yang merasa
begitu diperhatikan oleh Atta membuatnya merasa seperti wanita yang
diistimewakan. Perlahan hati Arra tumbuh benih-benih cinta yang membuat Arra
salah tingkah apabila dirinya berkomunikasi dengan Atta. Semakin lama mereka
semakin dekat. Mulai dari sering berkomunikasi lewat media sosial, bersenda
gurau, hingga saling memberi kabar. Arra yang dari awal pendekatan sudah jatuh
cinta pada Atta kini rasa cintanya semakin membludak tanpa sadar bahwa hal itu
justru berbahaya. Hingga pada suatu saat Atta berubah. Dia terlihat menghindari
komunikasi dengan Arra baik langsung maupun di media sosial. Perubahan Atta
membuat Arra gelisah dan mencoba mencari tahu penyebab perubahan Atta. Dan
akhirnya Arra mengetahui penyebabnya, ialah kenyataan bahwa Atta memiliki
kekasih. Arra yang terlanjur mencintai Atta hanya bisa memendam kesedihan yang
mendalam, cintanya yang begitu besar harus menahan sakit tanpa diketahui oleh
sang pencuri hatinya, Atta.
Cerita yang dibuat oleh Kayantina sangat menggambarkan
percintaan saat ini. Cinta yang timbul akibat seringnya bertemu, bercengkrama
di kelas yang sama, di kampus yang sama. Hal itu mudah sekali menimbulkan
percikan cinta. Wanita umumnya mudah sekali tersentuh, salah satunya dengan
sebuah perhatian. Apalagi perhatian yang berlebihan bisa membuat wanita menjadi
terbawa perasaan. Dan lelaki pada umumnya juga telah mengetahui hal tersebut.
Namun saat ini, banyak lelaki yang tega untuk mempermainkan perasaan wanita. Kita
tahu sekarang sedang ramai dikalangan remaja bahwa ada istilah dikalangan
laki-laki kita jalani dahulu saja. Istilah
tersebut seakan-akan menegaskan bahwa segala
bentuk perhatian dan pendekatan yang dijalani bukan berarti ada sesuatu
diantara mereka, baik itu perasaan cinta atau suatu hubungan. Terlihat bahwa
lelaki saat ini telah kehilangan rasa komitmen dalam memegang suatu hubungan. Tetapi,
kita tidak bisa menyalahkan lelaki sepenuhnya. Kita bisa berpikir bahwa mungkin
mereka hanya sedang mencari pilihan yang terbaik. Namun bukan dengan cara
menyakiti atau memberikan suatu perbuatan yang berlebihan kepada para wanita
sehingga mereka berharap kepada si lelaki. Dan hal yang seperti itu yang masih
belum disadari oleh banyak wanita saat ini. Mereka masih menganggap bahwa
bentuk perhatian dan pendekatan merupakan hal yang istimewa. Padahal belum
tentu hanya padanya perhatian itu diberikan. Bisa dikatakan para wanita
sekarang mudah geer, seperti yang
dialami oleh Arra. Terlalu dimabuk cinta
sehingga sulit berpikir luas. Berpikir tentang kemungkinan yang akan mereka
alami apabila terlalu dibutakan oleh cinta, mereka belum mampu berpikir kearah
sana. Sehingga apabila kenyataan tak sesuai harapan, banyak yang saling
menyalahkan dan timbul kesedihan dan rasa penyesalan.
Alangkah lebih baik jika kita bisa mengontrol hati dan
pikiran agar tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi suatu hal yang belum
pasti. Lebih baik perluas wawasan kita dalam berpikir tentang tindakan apa yang
tepat untuk dilakukan sehingga pada akhirnya tidak menimbulkan kesedihan dan
rasa penyesalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar