Kategori

Rabu, 14 Desember 2016

Reproduksi Essai Cerpen oleh Nahdya Maulida

Reproduksi Essai Cerpen

            Dalam kehidupan tentu ada saat dimana kita akan merasa bahagia, namun dalam sekejap berubah menjadi kesedihan. Apalagi setelah kita merasakan jatuh cinta. Orang bilang, apabila kita telah jatuh cinta, itu berarti kita harus siap menanggung akibatnya. Yaitu apakah akan berakhir indah, atau justru luka. Namun, kebanyakan orang justru terlihat seperti dimabuk cinta hingga mengabaikan segala resiko yang ada.

            Hal ini seperti yang digambarkan oleh cerpen karya Kayantina Febiola yang berjudul "Kisah Yang Kau Lukiskan". Disana diceritakan seorang gadis periang bernama Arra yang jatuh cinta dengan laki-laki  bernama Atta. Arra yang merasa begitu diperhatikan oleh Atta membuatnya merasa seperti wanita yang diistimewakan. Perlahan hati Arra tumbuh benih-benih cinta yang membuat Arra salah tingkah apabila dirinya berkomunikasi dengan Atta. Semakin lama mereka semakin dekat. Mulai dari sering berkomunikasi lewat media sosial, bersenda gurau, hingga saling memberi kabar. Arra yang dari awal pendekatan sudah jatuh cinta pada Atta kini rasa cintanya semakin membludak tanpa sadar bahwa hal itu justru berbahaya. Hingga pada suatu saat Atta berubah. Dia terlihat menghindari komunikasi dengan Arra baik langsung maupun di media sosial. Perubahan Atta membuat Arra gelisah dan mencoba mencari tahu penyebab perubahan Atta. Dan akhirnya Arra mengetahui penyebabnya, ialah kenyataan bahwa Atta memiliki kekasih. Arra yang terlanjur mencintai Atta hanya bisa memendam kesedihan yang mendalam, cintanya yang begitu besar harus menahan sakit tanpa diketahui oleh sang pencuri hatinya, Atta.
            Cerita yang dibuat oleh Kayantina sangat menggambarkan percintaan saat ini. Cinta yang timbul akibat seringnya bertemu, bercengkrama di kelas yang sama, di kampus yang sama. Hal itu mudah sekali menimbulkan percikan cinta. Wanita umumnya mudah sekali tersentuh, salah satunya dengan sebuah perhatian. Apalagi perhatian yang berlebihan bisa membuat wanita menjadi terbawa perasaan. Dan lelaki pada umumnya juga telah mengetahui hal tersebut. Namun saat ini, banyak lelaki yang tega untuk mempermainkan perasaan wanita. Kita tahu sekarang sedang ramai dikalangan remaja bahwa ada istilah dikalangan laki-laki kita jalani dahulu saja. Istilah tersebut seakan-akan menegaskan bahwa segala  bentuk perhatian dan pendekatan yang dijalani bukan berarti ada sesuatu diantara mereka, baik itu perasaan cinta atau suatu hubungan. Terlihat bahwa lelaki saat ini telah kehilangan rasa komitmen dalam memegang suatu hubungan. Tetapi, kita tidak bisa menyalahkan lelaki sepenuhnya. Kita bisa berpikir bahwa mungkin mereka hanya sedang mencari pilihan yang terbaik. Namun bukan dengan cara menyakiti atau memberikan suatu perbuatan yang berlebihan kepada para wanita sehingga mereka berharap kepada si lelaki. Dan hal yang seperti itu yang masih belum disadari oleh banyak wanita saat ini. Mereka masih menganggap bahwa bentuk perhatian dan pendekatan merupakan hal yang istimewa. Padahal belum tentu hanya padanya perhatian itu diberikan. Bisa dikatakan para wanita sekarang mudah geer, seperti yang dialami oleh Arra.  Terlalu dimabuk cinta sehingga sulit berpikir luas. Berpikir tentang kemungkinan yang akan mereka alami apabila terlalu dibutakan oleh cinta, mereka belum mampu berpikir kearah sana. Sehingga apabila kenyataan tak sesuai harapan, banyak yang saling menyalahkan dan timbul kesedihan dan rasa penyesalan.

                Alangkah lebih baik jika kita bisa mengontrol hati dan pikiran agar tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi suatu hal yang belum pasti. Lebih baik perluas wawasan kita dalam berpikir tentang tindakan apa yang tepat untuk dilakukan sehingga pada akhirnya tidak menimbulkan kesedihan dan rasa penyesalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar